Selasa, 18 September 2012

Peluang Bisnis Ternak Sapi Skala Rumah Tangga


Peluang Usaha Berternak Sapi Potong Skala Rumah Tangga - Bisnis RumahanJumlah warga negara indonesia nomer 4 didunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Banyaknya jumlah penduduk yang tinggi dibarengi juga dengan naiknya kebutuhan konsumsi daging sapi di negara kita, apalagi saat hari raya datang. Untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, usaha peternakan sapi skala rumah tangga sangat cocok untuk dikembangkan. Upaya yang dinilai mampu memberi kontribusi berarti bagi roda perekonomian bangsa tersebut, juga disinyalir bermanfaat bagi perwujudan swasembada daging sapi di tanah air.
Program usaha ternak skala bisnis rumahan terbukti membawa perubahan yang signifikan terutama bagi peternak. Program ternak rumah tangga yang ada di area Sumatra Barat contohnya, disana, bisnis ternak sapi potong skala rumah tangga sudah banyak diternakkan. Dengan cara konvensional, peternak sapi potong kelas rumahan itu mampu mengembangkan usahanya dengan keuntungan yang memadai.
Sistem budidaya ternak sapi berskala rumah tangga ini sudah lama diterapkan di kota Sawahlunto Sumatera Barat, tepatnya sejak tahun 2003. Menurut pandangan Pemerintah Kota Sawahlunto, penerapan sistem ini tidak hanya mendorong laju pertumbuhan produksi sapi potong dalam negeri tapi juga memberi pendapatan hingga berlipat ganda kepada peternak kecil sebagai mata pencariannya.
Usaha ternak sapi potong kelas rumahan sangat ekonomis, baik dari sisi biaya pemeliharaan maupun biaya pembuatan kandang. Karena skalanya kecil, pembuatan kandangnya pun biasanya berbentuk tunggal. Sementara untuk memeroleh kualitas sapi potong yang bagus, ukuran kandang tidak jauh berbeda dengan ukuran kandang untuk pembudidayaan sapi komersiil dalam skala besar. Begitu pula untuk masalah pakan ternak dan proses pemeliharaan sapi potong.
Para peternak sapi ini diberi pelatihan khusus untuk mengikuti standard pemeliharaan sapi potong skala besar. Pelatihan ini meliputi knowledge transfer kepada peternak dalam memilih bibit sapi potong. Misalnya dari segi bentuk badan, bibit tipe sapi potong umumnya mempunyai bentuk badan persegi panjang atau berbentuk bulat silinder. Sedangkan badan bagian muka, tengah dan belakang tumbuh sama kuat dan garis badan bagian atas dan bawah sejajar. Dengan demikian, kualitas daging sapi potong yang dihasilkannya sama dan layak untuk dikonsumsi dengan sapi potong dari peternak kelas besar.
Pemberian kepercayaan dan pelatihan kepada peternak skala rumah tangga yang dijalankan di kawasan Sawahlunto ini membuahkan hasil yang patut dibanggakan. Dalam tempo waktu enam bulan, peternak sapi potong kelas rumahan bisa memeroleh keuntungan sekitar Rp.4.000.000 hingga Rp.5.000.000 per satu ekor sapi potong. Padahal, dalam satu rumah tangga, sapi potong yang dibudidayakan rata-rata 2 hingga 3 ekor. Kalau harga bibit satu ekor antara Rp6 juta – Rp7 juta, sementara setelah dipelihara selama 6 bulan, harga sapi di pasaran meningkat antara Rp10 – Rp11 juta, keuntungan peternak bisa mencapai Rp4 juta – Rp5 juta per ekor. Laba ini pun bisa berlipat ganda saat hari raya keagamaan tiba, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan Natal.
Diatas adalah baru keuntungan yang didapat jika dilihat dari sisi profit peternak. Bila dipandang dari sisi jumlah produksi ternak, katakanlah ada 1.000 peternak skala rumah tangga dalam satu kawasan dengan total ternak sapi potong sebanyak 3 ekor. Dalam waktu enam bulan sesudah melewati masa pemeliharaan akan tersedia 3.000 ekor sapi potong lokal yang siap untuk dikonsumsi.
Sumber: http://rumahanbisnis.com/peluang-usaha-berternak-sapi-potong.asp#.UFgGXsiNKPE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar